Sabtu, 04 Desember 2010

Memaksimalkan Keberhasilan Budidaya Lele

Keberhasilan Budidaya ikan lele ditentukan oleh beberapa faktor antara lain benih yang unggul atau berkualitas baik, makanan yang memilik kandungan gizi tinggi dan kondisi air yang baik dan pola pemeliharaan yang tepat. Faktor genetik benih lele sangat mempengaruhui pertumbuhan ikan lele sampai ukuran konsumsi.

Lele dumbo yang dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat ternyata mengalami penyimpangan genetik karena kesalahan dalam membudidayakannya, sehingga ditemukan lele strain baru yang dikenal dengan lele sangkuriang. Beberapa petani telah menerapkan sistem pemberian probiotik yang dicampurkan pada paka ikan lele, sehingga pertumbuhan ikan lele dapat lebih cepat , masa panen lebih singkat sehingga efisiensi pakan juga meningkat. Imbas lebih lanjut adalah keuntungan budi daya ikan lele yang meningkat.

Budidaya Ikan Lele


Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan mudah karena kemampuan hidup ikan lele cukup baik di beberapa lingkungan yang cukup ekstrim. Tetapi untuk mencapai keberhasilan ekonomis yang maksimal dalam budidaya ikan lele terkadang cukup sulit. Bisa jadi Ikan lele yang dipelihara bisa tumbuh dengan ukuran yang besar, tetapi dari sisi hitung-hitungan ekonomis tidak menguntungkan. Kondisi lingkungan pemeliharaan ikan lele juga harus baik untuk mencegah penyakit ikan lele.


Berdasarkan pengalaman para peternak lele, hanya sedikit saja yang mendapatkan hasil maksimal . Tidak jarang, diawal-awal atau pada minggu pertama setelah penebaran, banyak bibit lele yang mati. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kondisi air kolam yang kotor, bibit kurang baik, hingga serangan penyakit. Tidak sedikit petani lele di daerah itu gagal panen karena lelenya mati semua. Kalau sudah begitu, bukan keuntungan yang didapat, tetapi jutaan rupiah akan melayang.

Seorang yang cukup sukses menjadi petani Lele di sana di Desa Muktiwari Cibitung Bekasi adalah Bapak Guntur, Bapak Guntur mencoba melakukan beberapa langkah budidaya lele dengan persiapan kolam secara matang, kemudian pembelian bibit lele yang baik/tidak mudah sakit, hingga pemberian pakan yang cukup. Untuk menghindari kondisi air kolam rusak, sirkulasi air perlu diatur, terutama setelah pemberian pakan, dengan demikian air kolam akan selalu bersih dan lele tidak mudah terserang penyakit.

Lele tergolong ikan dengan konsumsi pakan cukup besar, jika pakan kurang, maka sesama lele akan saling memangsa. Untuk itu pemberian pakan jangan sampai telat. Untuk mengirit biaya pakan, Guntur biasa memberikan pakan pellet buatan sendiri, limbah belut atau ayam sebagai pengganti pakan pelet buatan pabrikyang harganya sangat mahal. Kebutuhan total pakan lele sendiri bisa mencapai 80% dari total biaya operasional.

Apa kunci dari keberhasilan panen lele milik ? Kuncinya adalah perawatan air kolam dan pemberian pakan yang cukup. Dalam perawatan air kolam, selain menggunakan cara-cara yang sudah biasa dilakukan, Gunturpun menambahkan larutan probiotik. Probiotik yang digunakan adalah Pro Ikan disebarkan ke air kolam 2 kali seminggu.

Pro Ikan mengandung bakteri-bakteri penetralisir air kolam untuk melindungi ikan dari racun dan bakteri-bakteri penyebab penyakit. Selain itu, supaya daya tahan ikan optimal dan tidak mudah terserang penyakit, petani berusia 35 tahun ini juga memberikan Pro Ikan yang aplikasinya dicampurkan dengan pakan. Pemberian Pro Ikan, ujarnya, ternyata berpengaruh besar terhadap percepatan pertumbuhan lele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar